
Pameran yang bertajuk ‘On Blood: A Portrait of the Artist’ itu memang menggunakan darah asli Pete, tapi tak perlu takut, karena menurut salah satu kurator pameran, Rachel Chudley, lukisan tersebut bukanlah sesuatu yang mengerikan
“Jika Anda melihat seni melalui zaman, seni adalah subjek yang selalu hidup. Kita semua mati dan lukisan menggunakan darah adalah pengingat kematian kami. Ini adalah media yang universal. Saya tidak berpikir ada sesuatu yang mengerikan tentang hal itu,” tutur Rachel kepada Reuters.
Pete menjelaskan caranya melukis kepada ‘The Independent’. Caranya adalah, darahnya yang ada pada jarum suntik dipercikkan pada kanvas untuk membuat kolase, lirik, kemudian menggambarnya.
Ketika diwawancarai oleh The Independent, Pete mengaku karya-karya tersebut dibuatnya dengan cara memercikan darahnya yang sudah berada di dalam jarum suntik. Ia menggunakan teknik tersebut untuk membuat kolase, lirik, dan juga menggambar di kanvas.
Cara ini juga pernah digunakan oleh Amy Winehouse untuk menggambar ‘potrait’ dirinya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar